Bagaimana
mengahadapi Ibli? Ada lima langkah yang perlu diperhatikan!
Langkah pertama, hayatilah identitas kita di hadapan Tuhan (Ef 1:3-14). Kita telah dipilih Bapa di dalam Kristus. Kita telah dikuduskan di dalam Dia dan telah diangkat menjadi anak-anak Bapa. Dosa kita telah ditebus di dalam Kristus. Dan di dalam Dia, ketika kita percaya, telah dimeteraikan dengan Roh Kudus. Identitas kita itu perlu kita hayati dan aktualisasikan dengan baik agar tidak jatuh ke dalam tipu muslihat Iblis.
Langkah kedua, tetap hidup di dalam Kristus (Kol 2:6). Berjalanlah mengiringi Yesus Kristus, panglima perang kita! Panglima kita telah meraih kemenangan atas Iblis dan kuasa maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Berjalan beserta Yesus, berarti bukan lagi berjuang untuk meraih kemenangan, melainkan berperang dari titik kemenangan. Bagaimana tetap hidup di dalam Kristus? Kolose 2:7 menjelaskan, "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
Langkah ketiga, mengenakan seluruh perlengkapan senjata Bapa. Perlengkapan senjata itu terdiri dari senjata defensif, yaitu ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtra, perisai iman dan ketopong keselamatan (Ef 6:14-17a). Selain itu ada juga senjata ofensif, berupa pedang Roh, yaitu Firman Tuhan (Ef 6:17b). Ambillah dan kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Bapa, supaya Anda dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah Anda menyelesaikan segala sesuatu (Ef 6:13).
Langkah keempat, berdoa dan berjaga-jaga. Tuhan Yesus mengatakan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Mat 26:41). Kita harus senantiasa sadar dan berjaga-jaga agar tidak menjadi mangsa Iblis (I Pe 5:8). Selain itu, kita harus tekun dalam doa. Doa adalah kekuatan kita untuk mengahadapi Iblis, sebab dengan berdoa kita mengijinkan Bapa yang maha kuasa bekarya di dalam kita, bagi kita dan melalui kita.
Langkah kelima, tidak menyerah. Kalau gagal, ya bangkit lagi. Kalau jatuh, ya bangun lagi. Dengan berbagai cara Iblis berusaha membuat kita jatuh dalam dosa. Sebagai manusia kita bisa gagal dan bisa jatuh. Tetapi kita memiliki Bapa yang setia dan adil. Ia mau mengampuni, menyucikan dan menolong kita. Janganlah berbuat dosa, namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Di mana kita gagal dan jatuh dalam dosa, di sana kita harus mengaku dosa dan bangkit bersama-Nya (1 Yoh. 1:8-9; 2:1). Janganlah menyerah pada dosa, tetapi dengan terang firman Tuhan marilah kita mengetahui dosa, menyadari dosa, mengakui dosa, dan meninggalkan dosa.
Langkah pertama, hayatilah identitas kita di hadapan Tuhan (Ef 1:3-14). Kita telah dipilih Bapa di dalam Kristus. Kita telah dikuduskan di dalam Dia dan telah diangkat menjadi anak-anak Bapa. Dosa kita telah ditebus di dalam Kristus. Dan di dalam Dia, ketika kita percaya, telah dimeteraikan dengan Roh Kudus. Identitas kita itu perlu kita hayati dan aktualisasikan dengan baik agar tidak jatuh ke dalam tipu muslihat Iblis.
Langkah kedua, tetap hidup di dalam Kristus (Kol 2:6). Berjalanlah mengiringi Yesus Kristus, panglima perang kita! Panglima kita telah meraih kemenangan atas Iblis dan kuasa maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Berjalan beserta Yesus, berarti bukan lagi berjuang untuk meraih kemenangan, melainkan berperang dari titik kemenangan. Bagaimana tetap hidup di dalam Kristus? Kolose 2:7 menjelaskan, "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
Langkah ketiga, mengenakan seluruh perlengkapan senjata Bapa. Perlengkapan senjata itu terdiri dari senjata defensif, yaitu ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtra, perisai iman dan ketopong keselamatan (Ef 6:14-17a). Selain itu ada juga senjata ofensif, berupa pedang Roh, yaitu Firman Tuhan (Ef 6:17b). Ambillah dan kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Bapa, supaya Anda dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah Anda menyelesaikan segala sesuatu (Ef 6:13).
Langkah keempat, berdoa dan berjaga-jaga. Tuhan Yesus mengatakan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Mat 26:41). Kita harus senantiasa sadar dan berjaga-jaga agar tidak menjadi mangsa Iblis (I Pe 5:8). Selain itu, kita harus tekun dalam doa. Doa adalah kekuatan kita untuk mengahadapi Iblis, sebab dengan berdoa kita mengijinkan Bapa yang maha kuasa bekarya di dalam kita, bagi kita dan melalui kita.
Langkah kelima, tidak menyerah. Kalau gagal, ya bangkit lagi. Kalau jatuh, ya bangun lagi. Dengan berbagai cara Iblis berusaha membuat kita jatuh dalam dosa. Sebagai manusia kita bisa gagal dan bisa jatuh. Tetapi kita memiliki Bapa yang setia dan adil. Ia mau mengampuni, menyucikan dan menolong kita. Janganlah berbuat dosa, namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Di mana kita gagal dan jatuh dalam dosa, di sana kita harus mengaku dosa dan bangkit bersama-Nya (1 Yoh. 1:8-9; 2:1). Janganlah menyerah pada dosa, tetapi dengan terang firman Tuhan marilah kita mengetahui dosa, menyadari dosa, mengakui dosa, dan meninggalkan dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar